Cerita Horor di Ruang Kelas Kosong

     Pergantian tahun sekolah selalu diawali dengan libur panjang dan diadakanya pentas seni,  sehingga semua murid disibukan dengan latihan – latihan persiapan pentas seni tersebut. Dihari pertama saya dan 3 teman saya latihan, semua berjalan dengan baik sampai selesai. biasanya kita latihan dari pukul 19.00 sampai kurang lebih pukul 22.00. pada latihan hari pertama tersebut kita lakukan dikelas yang dekat dengan pintu gerbang masuk. selain kita, juga banyak kelas – kelas lain yang diisi dengan anak – anak latihan lainya.

     dihari kedua kita latihan, ruang kelas yang kita pakai kemarin sudah terisi oleh anak latihan lainya. sehingga mau tidak mau kita mencari ruang kelas lain yang kosong, dan akhirnya kita menemukan ruang kelas kosong yang dimana kelas tersebut barada di ruang paling pojok pada sekolahan ini dan juga ruangan ini sudah tidak dipakai selama kurang lebih tiga bulan, lebih anehnya lagi kita ber empat sama sekali tidak punya alasan kenapa memilih ruangan tersebut, padahal sebenarnya masih banyak juga ruangan kelas yang masih kosong. Setelah masuk kelas tersebut kondisinya sangat berantakan, semua meja tertempel koran bekas acara agustusan dengan kursi guru (kursi yang tinggi dan sudah agak rusak) berada dibawa kipas angin tepat ditengah ruang kelas, sehingga kita geser semua meja dan kursi ke belakang karena latihan kita membutuhkan tempat agak luas. Tetapi dari kita tidak ada yang menggeser kursi tinggi yang berada tepat di tengah ruangan (ini baru kita sadari setelah pulang). Akhirnya kita tetap latihan seperti biasa dengan masing – masing dari kita mempunyai perasaan yang tidak nyaman, tetapi kita tidak ada satupun yang bilang karena khawatir bikin takut dan tidak jadi latihan. 

     Ditengah – tengah kita latihan banyak anak yang datang dan menonton, sehingga membuat ramai ruangan. Disitu saya pribadi merasa agak tenang karena makin ramai. Kondisi tersebut bertahan lumayan lama sampai akhirnya semua mulai hilang karena waktu yang menunjukan sudah hampir pukul 22.00. sehingga kita pun menyudahi latihanya dan fokus mencari vidio referensi untuk tambahan latihan besoknya dengan tetap berada di ruang kelas tersebut. Setelah itu dua teman saya ijin balik duluan karena ada urusan, sehingga kami tinggal berdua, saya dan satu teman saya masih fokus mencari vidio di laptop, disitu saya merasa sangat tidak nyaman dan saya entah bagaimana punya pikiran untuk menyingkirkan kursi – kursi yang menghalangi pintu keluar untuk persiapan lari ketika terjadi sesuatu. Sekitar pukul 22.30 saya masih menemani teman saya mencari vidio sambil bercermin di kaca samping pintu, dan tibah – tibah saya berfikiran aneh sambil melihat ke arah pojok kelas dan kursi panjang di tengah kelas tadi. Dan tiba – tiba....

“brraaaakk...” (seperti suara orang jatuh)

     Saya mendengar suara itu sangat keras tepat di belakang saya dan saya pun merasa sangat takut dan akhirnya saya beranikan diri untuk melihat kebelakang, disitu saya lihat teman saya sudah memejamkan mata sambil menunduk ketakutan dan berkata “suaranya dari pojok coba lihat”, padahal saya mendengernya tepat dibelakang saya. Dengan rasa takut saya melihat ke arah pojok kelas dan disana tidak ada apa – apa hanya ada meja dan kursi yang berantakan. Setelah itu saya mendengar seperti lampu yang kongslet dan benar lampu tersebut berada tepat diatas saya. Saya tidak bisa bergerak dan tidak sadar sambil melihat ke atas (ke arah lampu tersebut), tidak lama kemudian teman saya langsung mematikan lampunya, saya masih berada di ruang kelas, berdua dengan kondisi gelap dan kipas angin (yang berada tepat diatas kursi tinggi yang sudah agak rapuh) itu tetap menyala. Tidak lama teman saya langsung menghidupkan lampunya lagi dan ternyata lampunya kembali normal. Tetapi, kipas angin tersebut langsung mati padahal tidak ada dari kami yang mematikan. Setelah itu kami langsung buru – buru keluar kelas dan memang kondisi sekolahan yang suda sangat sepi. Dan akhirnya ada petugas yang keliling dan mengecek ke ruang kelas yang kami pakai tadi, setelah itu kami menanyakan kondisi kipas angin itu ke petugasnya dan petugasnya pun menjawab “kipasnya nyala” . Kami makin merasa takut setelah tahu kabar ada anak perempuan kerasukan diruang kelas tersebut pada hari besoknya.

Ini kisah nyata saya dan jujur saya menulis ini sambil merasa takut dan merinding...

Baca juga : tips - tips bantu corona pulang